Hugo Studio

Kesalahan Umum dalam Membuat Website yang Sering Dilakukan oleh Developer

Photo by freepik on Freepik

Membuat website yang fungsional dan menarik tidak selalu berjalan mulus, bahkan untuk seorang software developer. Beberapa kesalahan umum sering kali terjadi, baik pada tahap desain, pengembangan, hingga optimasi. Berikut adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh developer ketika membangun sebuah website.

1. Tidak Memprioritaskan Responsiveness

Salah satu kesalahan terbesar adalah mengabaikan responsive design, yaitu memastikan tampilan website bisa menyesuaikan dengan berbagai ukuran layar, seperti desktop, tablet, dan smartphone. Mengingat mayoritas pengguna internet mengakses melalui perangkat mobile, website yang tidak responsif akan memberikan pengalaman buruk bagi pengunjung.

2. Lambatnya Kecepatan Website

Kecepatan loading adalah faktor penting dalam menjaga kenyamanan pengunjung dan juga memengaruhi peringkat SEO. Kesalahan seperti tidak mengompresi gambar, menggunakan banyak skrip yang tidak diperlukan, atau mengabaikan caching bisa membuat website berjalan lambat. Developer harus menggunakan teknik optimasi seperti minifikasi file CSS dan JavaScript, serta memanfaatkan CDN.

3. Navigasi yang Sulit Dipahami

Navigasi adalah peta bagi pengunjung. Kesalahan dalam menata menu atau memberikan terlalu banyak pilihan dapat membuat pengunjung bingung. Pastikan struktur navigasi simpel, jelas, dan mudah diikuti, sehingga pengunjung dapat menemukan informasi dengan cepat.

4. Mengabaikan SEO On-Page

SEO (Search Engine Optimization) tidak hanya tentang konten, tetapi juga tentang bagaimana struktur halaman website diatur. Beberapa developer sering lupa menambahkan meta description, alt text pada gambar, atau mengoptimalkan heading (H1, H2, dst.) yang semuanya penting untuk SEO. Kesalahan ini dapat menyebabkan website tidak tampil maksimal di hasil pencarian.

5. Desain yang Terlalu Kompleks

Membuat desain yang rumit mungkin menarik secara visual, tetapi sering kali mengorbankan pengalaman pengguna (UX). Terlalu banyak animasi, warna berlebihan, atau elemen yang tidak perlu dapat membuat pengunjung kesulitan fokus pada konten inti. Desain yang minimalis dan fungsional biasanya lebih efektif.

6. Tidak Menguji Browser Compatibility

Website yang terlihat sempurna di satu browser belum tentu terlihat sama di browser lain. Sering kali developer lupa untuk menguji kompatibilitas website di berbagai browser seperti Chrome, Firefox, Edge, dan Safari, yang bisa menyebabkan masalah tampilan atau fungsionalitas pada beberapa pengguna.

7. Keamanan yang Kurang Diperhatikan

Kesalahan umum lainnya adalah mengabaikan faktor keamanan. Developer kadang terlalu fokus pada tampilan dan fitur, tetapi melupakan langkah-langkah keamanan seperti menggunakan protokol HTTPS, menghindari SQL injection, atau melindungi dari serangan Cross-Site Scripting (XSS). Keamanan adalah hal penting yang tidak boleh diremehkan.

8. Tidak Ada Call to Action (CTA) yang Jelas

Website tanpa CTA yang jelas akan kehilangan arah, terutama untuk situs bisnis atau penjualan. CTA membantu pengunjung memahami apa langkah selanjutnya, apakah itu membeli produk, mendaftar layanan, atau mengunduh materi. Kesalahan ini membuat potensi konversi berkurang.

9. Formulir yang Rumit

Menggunakan formulir yang terlalu panjang atau meminta terlalu banyak informasi bisa membuat pengunjung malas untuk mengisi. Formulir yang sederhana dan intuitif cenderung lebih efektif dalam mendapatkan data yang dibutuhkan dari pengguna.

Kesimpulan

Untuk seorang software developer, kesalahan kecil dalam proses pembuatan website bisa berdampak besar pada kinerja dan pengalaman pengguna. Dengan menghindari kesalahan umum seperti tidak responsif, lambatnya kecepatan website, hingga kurangnya perhatian pada keamanan, developer dapat membuat website yang tidak hanya fungsional, tetapi juga sukses dalam menarik dan mempertahankan pengunjung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *